Beberapa waktu lalu saya dan rekan-rekan dari JalanSutra menghadiri acara icip-icip kopi Indonesia yang jadi kontestan Cup Of The Year-nya Specialty Coffee America Asosiation (SCAA) tahun 2009. Cup of The Year adalah kompetisi reguler tahunan yang diadakan di Amerika untuk mengangkat kopi kopi spesial dari seluruh dunia.
Terminologi “Specialty Coffee” digunakan pertama kali oleh Erna Knutsen di tahun 1974 dalam sebuah jurnal “Tea & Coffee Trade Journal” untuk menggambarkan biji kopi dengan rasa terbaik yang hanya dihasilkan di daerah dengan iklim tertentu. Specialty coffee erat sekali dengan istilah gourmet atau premium coffee bahkan menurut SCAA hanya kopi yang memiliki nilai antara 80 keatas dalam skala 100. Specialty coffee terbatas kuantitasnya dan berasal dari lahan yang terbatas pula luasannya. Terbatasnya kopi menyebabkan specialty coffee tidak diperuntukkan untuk diolah menjadi kopi bubuk kemasan secara industrial.
Acara icip-icip diadakan di cafe etcetera – Bandung. Tulisan kali ini akan lebih menitik beratkan pada cita rasa setiap kopi yang kami coba. Mulai dari sampel kopi #1 sampai #13 minus sampel nomor 4 yang ternyata habis tak bersisa. Harap diingat bahwa saya belum bisa dikategorikan ahli dalam mencicipi kopi sehingga apa yang ada di tulisan ini mengenai cita rasa kopi adalah murni penilaian lidah saya sendiri. Tentunya Ada perbedaan pula dengan teman-teman yang hadir pada malam itu.
Sampel #1 Sumatera Mandheling Organic
Mirip dengan kopi Jamaika. Aroma setelah digiling dan sebelum diseduh mengingatkan pada harum kacang tanah (nutty) dan harum kayu (wood). Jamaika sendiri dikenal dengan kopi Jamaican Blue Mountain dengan cita rasa seimbang (Balanced) dan aromatik. Nah kopi no 1 ini juga punya cita rasa seimbang, rasa asam nya menyenangkan serupa dengan asam jeruk dengan aftertaste yang bersih, body-nya masuk kategori ringan (Light). Kopi ini saya beri 3 dari 5 bintang.
Sample #2 Flores Bajawa
Kopi ini lebih naik acidity nya namun masih balanced. Tidak ada karakter yang terlalu menonjol. Body ringan dan aromanya sangat earthy. Menurut saya kopi ini lebih balanced dibandingkan dengan sebelumnya. After taste kopi ini tergolong clean. Saya beri 3,5 dari 5 bintang.
Sampel #3 Sumatera Juma Roba (Seribu Dolog)
Semerbak tauco menyeruak dari kopi yang satu ini, tercium juga sedikit aroma tanah. Body- nya ringan namun lebih asam dibandingkan dua kopi sebelumnya. Aftertaste-nya mirip dengan sekali dengan aftertaste setelah makan kacang. Lekat di mulut, tidak clean. Saya beri 2,5 dari 5 bintang.
Sample #4
Tidak dicoba malam itu sehingga tidak ada penilaian.
Sample #5 Flores Flores Organic
Mencium aromanya saya menduga kopi ini dari Sumatra. Ada ciri-ciri khasnya, antara lain aromanya merupakan paduan dari tanah, kayu sedikit aroma asam dari buah. Body-Nya medium dan aftertaste yang tidak bersih. Flavour-nya saya beri 3 dari 5 bintang.
Sampel #6 Sumatera Sumatra Blend
Sampel ini memiliki aroma herbal yang kuat, seperti bau daun pahit yang diremas-remas. Namun tercium juga aroma jagung manis rebus. Body-nya medium dan memiliki rasa asam yang menyenangkan. Aftertaste-nya clean dan manis. Overall untuk flavour-nya saya beri 4 bintang dari 5 bintang.
Sample #7 Flores Blue Flores
Kopi ini memiliki aroma paling kuat, very strong. Ada sedikit harum herbal dan kacang tanah. Tercium harum asam jeruk nipis. Sepertinya akan enak.. namun setelah dicoba rasanya, ternyata sangat mengecewakan. Body-nya ringan dan aftertaste yang asam. Flavour-nya saya beri 2,5 dari 5 bintang.
Sample #8 Java Andungsari
Aroma tanah dan mirip sekali dengan aroma espresso roast. Tercium juga aroma kacang. Kopi ini punya body yang full, tingkat acidity yang rendah dan aftertaste pahit. Cocok dinikmati bersama gula. Flavour-nya saya beri nilai 3 dari total 5 bintang.
Sampel #9 Java Blue Java (Kayu Mas)
Sangat mirip dengan kopi nomor 7. Kopi yang ini aromanya kuat, samar-samar mirip sekali dengan aroma karet. Acidity-nya rendah, body-nya full dan sangat chocolaty. Aftertaste cenderung pahit dan tidak clean. Kopi ini dapat nilai 3 dari total 5 bintang.
Sampel #10 Sumatera Aceh Gayo
Untuk saya kopi ini adalah juara malam itu. Aromanya sangat woody dan ada jejak herbal. Body-nya tergolong Full dan acidity-nya sangat mengingatkan pada mangga Fan Lan. Kopi ini punya aftertaste yang manis seperti madu sumbawa. Campurkanlah 1 sendok makan madu ke dalam 200ml air maka kurang lebih begitulah rasa kopi ini. Terus terang saat mencobanya, saya tidak pernah menduga ini kopi Aceh. Karakteristik kopi ini sangat berbeda dengan kopi-kopi Sumatera yang pernah saya coba. untuk nilai, kopi ini saya beri nilai 5 dari 5 bintang. Untuk saya, flavour-nya outstanding
Sampel #11 Sulawesi Toraja
Nah kopi ini punya aroma asam yang kuat, aroma asam kulit jeruk bercampur aroma tanah basah saat hujan. Body-nya medium dan acidity-nya rendah. Aftertaste-nya sepat jambu dan menempel di mulut. Flavour-nya dapat nilai 3 dari 5 bintang.
Sampel #12 Java Preanger
Yang ini sangat mengingatkan pada kopi nomor 9, aromanya sangat herbal bercampur aroma asam jeruk nipis. Body-nya light dan aftertaste-nya clean. Overall kopi ini cukup baik. Flavour-nya saya beri 3,5 dari 5. Bagi saya walaupun kopi ini masuk kategori baik, rasanya terlalu datar. Jenis kopi yang setelah minum maka dengan mudah citarasanya terlupakan
Sampel #13 Bali Blue Moon (Kintamani)
Kacang tanah menjadi komponen yang dominan dalam aroma kopi yang belum diseduh ini. Kopi ini yang menjadi kontestan terakhir malam itu. Last but not least. Mengejutkan lagi aroma setelah diseduh aromanya sangat mirip dengan aroma roti gandum yang di-toast, benar-benar mirip! Lalu walau pada aroma tidak tercium asam, ternyata kopi ini punya acidity yang tinggi. Seiring penurunan suhu maka acidity semakain naik. Acidity-nya mirip jeruk nipis. Body-nya ringan dan aftertaste-nya sangat mirip dengan aftertaste setelah memakan jeruk Sunkist. Saya bayangkan kopi ini cocok sekali disajikan dingin dan diblender dengan es, hmmmhh yummy. Saya beri nilai 4 dari 5 untuk kopi ini.
Nah demikianlah review pribadi dari seorang penikmat kopi. Saya belum jadi ahli dan masih belajar banyak. Semoga review ini menambah kecintaan dan keingintahuan terhadap kopi-kopi Indonesia yang sangat beragam. Forza caffe Indonesia!